Buat seorang wanita, harta yg paling berharga di dlm hidup ini adalah
seorang suami yg Shaleh, kepadanyalah, seorang istri akan merasakan
kebahagian di dalam hidupnya dan di akhirat kelak, keberuntunganlah yg
akan diterima seorang istri, jika dia mempercayakan hidupnya, memberikan
segala cinta, perhatian, dan kasih sayangnya kepada suami yg shaleh,
karena dirinyalah, seorang istri akan mendapatkan apa yg di dambanya,
ketenangan, keteduhan, kedamaian, perlindungan dan cinta serta sayang.
1]. ””Suami yg shaleh adalah seorang yg bisa membahagiakan istri dan
anak-anaknya serta keluarganya baik di dunia ataupun di akhirat kelak.
Seorang suami yg sholeh tidak akan memberi istri dan anak-anaknya
kecuali dengan harta yg halal.
2]. ””Seorang suami yg shaleh
adalah suami yg mampu menjaga amanah yg di berikan kepadanya, dan istri
adalah amanah yg diberikan kepada seorang laki-laki yg menjadi suaminya.
3]. ””Seorang suami yg shaleh adalah seorangan suami yg mampu
memperlakukan istri dan juga kepada anak-anaknya dgn sifat-sifat yg
terpuji, seorang suami yg shaleh akan selalu memperlakukan istrinya dgn
sabar, sabar dgn setiap kesalahan-kesalahan istrinya dan memperlakukan
istrinya dgn kelembutan dan penuh maaf saat istri di penuhi dgn emosi
dan kemarahan.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam. menilai bahwa suami yang terbaik baik adalah yang paling baik pada istrinya.
“Orang Mukmin yang paling sempurna Imannya ialah yang paling baik
akhlaqnya, dan sebaik-baik kamu adalah yang paling baik kepada istrimu.”
(HR. Tirmidzi no. 2537)
“...dan bergaullah dengan mereka secara baik...” (QS. An-Nisaa [4]:19)
"Sebaik-baik kalian adalah kalian yang terbaik terhadap isterinya. Dan
aku adalah yang terbaik diantara kalian terhadap isteriku." (HR. Ibnu
Majah no. 1967).
“Hendaklah kamu (suami) memberi makan istri
apabila engkau makan, dan engkau beri pakaian kepadanya bila engkau
berpakaian, dan jangan engkau pukul mukanya, dan jangan engkau jelekkan
dia, dan jangan engkau jauhi melainkan di dalam rumah.” (HR. Ahmad, Abu
Daud, Nasa'i, dan yang lainnya).
4]. ”Suami yg shaleh adalah
suami yg mampu menjadi pemimpin di dalam rumah tangganya, seorang suami
bagaikan pemerintah di dalam rumah tangganya,seorang suami yg sholeh
adalah yg mampu memperhatikan hak dan kepentingan rakyatnya di dlm
pemerintahan yg di pimpinnya, dlm hal ini adalah istrinya. Memberi
Bimbingan pada Keluarga, suami mempunyai status sebagai pemimpin dalam
keluarga, karenanya ia berkewajiban memberi nafkah lahir, batin, dan
memberi bimbingan agama kepada istri dan anaknya.
“Dan kewajiban
ayah (suami) memberi makan dan pakaian kepada para ibu (isteri) dengan
cara yang baik.” (QS. Al-Baqarah [2]: 233)
“Tempatkanlah mereka
(para istri) di mana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu dan
janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati) mereka.”
(QS. Ath-Thalaaq [65]: 6)
“Kaum laki-laki (suami) itu adalah
pemimpin bagi kaum wanita (istri), oleh karena Allah telah melebihkan
sebagian mereka (suami) atas sebagian yang lain (istri), dan karena
mereka (suami) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.” (QS.
An-Nisaa 4: 34)
“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya.” (QS. Thahaa [20]: 132).
"Apabila seorang muslim memberikan nafkah kepada keluarganya dengan
mengharap keridloan Allah maka baginya Shedaqah." (HR. Bukhari no.
4932).
5].”Seorang suami yg shaleh akan selalu mampu bersikap
bijaksana di dalam tindakannya, menghargai pendapat istrinya, dan jika
terjadi perbedaan pendapat dgn istrinya dgn sikap terpuji dan penuh
cinta kasih menghargai pendapat sang istri serta mencari titik temu
bersama dlm kerangka yg diperintahkan oleh Allah Subhana Wa Ta'ala dan
menjauhi segala apa yg di larang oleh Allah Subhana Wa Ta'ala.
6]. ”Seorang suami yg shaleh akan selalu mampu menjadi teladan terpuji
buat istri dan anak-anaknya,mampu menumbuhkan kebiasaan-kebiasaan yg
baik, dan mendidik diri, istri, dan anak-anaknya utk menapaki
jalan-jalan yg menuju keridhoan Allah.
7]. ”Seorang suami yg
shaleh adalah seorang suami yg mampu membuat dirinya, istrinya dan
anak-anaknya mencintai ilmu, menguasai ilmu dan mampu mengamalkannya,
menjadikan ilmu yg di perolehnya itu bermanfa’at bagi Bangsa, Negara,
dan Agamanya.
8]. ”Seorang suami yg shaleh adalah suami yg
mampu membuat istrinya dan anak-anaknya tumbuh dan berkembang menjadi
pribadi yg luar biasa serta menapaki tangga-tangga sukses di dunia dan
di akhirat kelak.
9]. ””Seorang suami yg shaleh adalah suami
yg mampu membimbing istri dan anak-anaknya di dalam sebuah akidah
Syariat Islam menuju NUUR JANNAH (CAHAYA SYURGA), seorang suami yg
shaleh adalah suami yg akan selalu menjaga istri dan anak-anaknya dari
api neraka.
Konflik dalam Rumah Tangga & Penyelesaiannya:
"Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa bila mereka ditimpa was-was
dari syaithan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka
melihat kesalahan-kesalahannya." (QS. Al-A'raaf [7]: 201).
Pada
umumnya kehidupan rumah tangga tidak lepas dari konflik seperti
terjadinya kemarahan di antara suami istri, apakah rumah tangga
orang-orang shalih ataupun orang-orang ahli maksiat. Namun terdapat
perbedaan yang jelas pada rumah tangga orang-orang shalih di satu sisi.
Yaitu mereka tidak membiarkan permasalahan yang ada berjalan di atas
kemauan syaithan. Bahkan mereka bila marah berlindung kepada Allah dari
syaithan, memperbaiki kesalahan-kesalahan mereka, menyatukan pendapat,
meluruskan permasalahan mereka dan menyingkirkan makar syaithan.
Apabila timbul problema di antara suami istri, maka mereka harus segera
menyelesaikannya dan berlindung kepada Allah dari syaithan yang
terkutuk, melakukan upaya perdamaian, menutup pintu-pintu dan
menjulurkan hijab (tidak membiarkan terlibatnya pihak ketiga). Misalnya
apabila sang suami marah atau sang istri sedang emosi maka hendaknya
berlindung dari syaithan, mengambil air wudhu` dan shalat dua raka'at.
Jika salah seorang di antara suami-istri sedang berdiri, maka hendaklah
dia duduk agar hilang marahnya. Bila sedang duduk, berbaringlah atau
saling berpelukan dan merangkul serta saling memaafkan dengan Ikhlash.
Semoga Allah memperbaiki keadaan kita dan keluarga kita semua sehingga
tetap Istiqomah di atas Syari'at-Nya dalam Keluarga Sakinah Mawaddah
Warahmah. Aamiin Ya Rabbal'alamiin. Wallaahu A'lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar