Gambaran Dahsyatnya Siksa Neraka dalam Al-Qur'an
Kalau kita perhatian dalam
kehidupan Nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, kita dapatkan
beliau tidak pernah berhenti dari mengingat dan membicarakan neraka.
Pada setiap pagi dan sore hari, beliau shallallahu 'alaihi wasallam
tidak pernah berhenti berlindung kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dari
neraka. Contohnya nyatanya kita dapatkan dalam dzikir pagi dan sore
hari, di dalamnya terdapat isti’adzah (doa mohon perlindungan) kepada
Allah dari neraka. Yaitu: أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ
لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ رَبِّ
أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي هَذَا اليَومِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ وَأَعُوذُ
بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِي هَذَا اليَومِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ رَبِّ
أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْكَسَلِ وَسُوءِ الْكِبَرِ رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ
عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ “Kami telah memasuki waktu
pagi dan kerajaan hanya milik Allah. Dan segala puji bagi Allah, tiada
tuhan (yang berhak diibadahi) kecuali Allah semata yang tidak ada sekutu
bagi-Nya. Kepunyaan-Nya kerajaan dan bagi-Nya pula segala pujian, dan
Dia Mahakuas atas segala sesuatu. Ya Rabbi, aku memohon kepada-Mu
kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya, aku juga berlindung
kepada-MU dari keburukan di hari ini dan keburukan sesudahnya. Ya Rabbi,
aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua
(pikun). Ya Rabbi, aku berlindung kepada-Mu dari adzab di neraka dan
adzab di kubur.” (HR. Muslim)
Maka sangat jelas, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam setiap
hari, pada pagi dan sore hari, senantiasa berlindung kepada Allah Jalla
wa ‘Alaa dari neraka. Begitu juga kita dapatkan, sesudah bertahiyat -
sebelum salam, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berlindung kepada Allah
dari neraka. Beliau mengajari kita agar membaca, اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَ
ذ
َابِ
الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا
وَالْمَمَاتِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ “Ya Allah,
sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu
dar siksa kubur dan siksa neraka, dari fitnah hidup dan fitnah mati serta dari fitnah al-Masih Dajjal.” (HR. Bukhari dan Muslim) Bahkan mengingat neraka tidak luput dari beli
a
u sampai saat sebelum tidur. Ya sampai sebelum tidur. Adalah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam apabila beranjak tidur ... Lihat Selengkapnyamaka
beliau meletakkan telapak tangan kanan beliau di bawah pipi kanan, lalu
berdoa: رَبِّ قِنِي عَذَابَكَ يَوْمَ تَبْعَثُ عِبَادَكَ “Ya Rabb-ku,
selamatkan aku dari siksa-Mu pada hari Engkau membangkitkan
hamba-hamba-Mu.” (HR. Al-Tirmidzi dan
Ahmad) terkadang beliau shallallahu 'alaihi wasallam membacanya sekali
dan terkadang tiga kali. . . . mengingat neraka memiliki bagian
besar dalam kehidupan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, baik dalam
pikiran ataupun hati beliau. Beliau tidak pernah terputus dari mengingat
neraka. Bahkan doa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang paling
sering beliau baca, sebagaimana yang disampaikan oleh Anas bin Malik
radhiyallahu 'anhu berisi memohon perlindungan dari neraka, رَبَّنَا
آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا
عَذَابَ النَّارِ "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan
kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka." (QS. Al
Baqarah: 201) Jadi mengingat neraka memiliki bagian besar dalam
kehidupan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, baik dalam pikiran ataupun
hati beliau. Beliau tidak pernah terputus dari mengingat neraka. Seperti
inilah seharusnya seorang muslim,
senantiasa mengingat neraka. Setiap saat harusnya dia mendengarkan
ceramah tentang neraka atau membaca kitab yang menerangkan tentang
dahsyatnya neraka. Kenapa? Supaya kita bertambah takut kepada Allah
Subhanahu wa Ta'ala sehingga dalam kehidupan ini kita tidak tenggelam
dalam kenikmatan dunia, syahwat dan kemaksiatan sampai lupa akan
akhirat. Kenapa harus mengingat neraka? Supaya kita bertambah
takut kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala sehingga dalam kehidupan ini kita
tidak tenggelam dalam kenikmatan dunia, syahwat dan kemaksiatan sampai
lupa akan akhirat. Neraka dalam Al-Qur’an Berikut ini kami suguhkan
tentang gambaran neraka dalam Al-Qur’an. Di antaranya adalah firman
Allah Ta’ala: هَذَانِ خَصْمَانِ اخْتَصَمُوا فِي رَبِّهِمْ فَالَّذِينَ
كَفَرُوا قُطِّعَتْ لَهُمْ ثِيَابٌ مِنْ نَارٍ يُصَبُّ مِنْ فَوْقِ
رُءُوسِهِمُ الْحَمِيمُ “Inilah dua golongan (golongan mukmin dan
golongan kafir) yang bertengkar, mereka saling bertengkar mengenai Tuhan
mereka. Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian
dari api neraka. Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala
mereka.” (QS. Al-Hajj: 19) Para penghuni neraka akan dikenakan untuk
mereka pakaian dari aspal yang lalu dibakar dengan api neraka . Tidak
cukup itu saja, al-hamim (air yang sedang mendidih dan sangat panas)
akan disiramkan ke atas kepala mereka, kita berlindung kepada Allah dari
menjadi ahli neraka! Kita bisa bayangkan, kalau saja kita diletakkan
pada satu tempat, lalu dari atas turun setetes demi setetes air dalam
jangka waktu tertentu, sehari, seminggu, sebulan. Setiap detik air
menetes dan mengenai kepala kita. Apa yang akan terjadi? Kita akan
tersiksa dengan sendirinya dan bisa menjadi gila, lalu bagimana kalau
yang disiramkan itu adalah air mendidih neraka yang panasnya
berlipat-lipat dari panasnya dunia. Kemudian Allah melanjutkan,
يُصْهَرُ بِهِ مَا فِي بُطُونِهِمْ وَالْجُلُودُ “Dengan air itu dihancur
luluhkan segala apa yang ada dalam perut mereka dan juga kulit
(mereka).” (QS. Al-Hajj: 20) betapa dahsyatnya panas air tersebut. Saat
disiramkan di atas kepala, maka air tersebut akan menghancurkan isi
perut; daging, lemak, dan ususnya. Yakni isi perutnya meleleh karena
panasnya air neraka yang mendidih tersebut. Sehinggapun kulit mereka
juga meleleh. Kita memohon keselamatan kepada Allah dari beratnya siksa
neraka. Selanjutnya Allah berfirman, وَلَهُمْ مَقَامِعُ مِنْ حَدِيدٍ
“Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi.” (QS. Al-Hajj: 21) Maqami’
itu semacam palu atau martil dari besi yang dipukulkan ke kepala mereka.
Maka ketika mereka hendak keluar dari neraka, dipukulkan martil-martil
tersebut di atas kepala mereka supaya siksa tidak terputus dari mereka.
“Setiap kali mereka hendak keluar dari neraka lantaran kesengsaraan
mereka, niscaya mereka dikembalikan ke dalamnya. (Kepada mereka
dikatakan): "Rasailah adzab yang membakar ini".” (QS. Al-Hajj: 22) .
. tidak cukup hanya disiramkan ke atas kepala mereka, namun al-hamim
(air neraka yang sedang mendidih dan sangat panas) tersebut diminumkan
kepada mereka sehingga usus-usus mereka terpotong-potong, tercabik-cabik
dan hancur berantakan. Ya Allah, jauhkan kami dari siksa neraka!.
Dalam ayat lain, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, كَمَنْ هُوَ
خَالِدٌ فِي النَّارِ وَسُقُوا مَاءً حَمِيمًا فَقَطَّعَ أَمْعَاءَهُمْ
“Sama dengan orang yang kekal dalam neraka dan diberi minuman dengan air
yang mendidih sehingga memotong-motong ususnya?” (QS. Muhammad: 15) ya
benar, mereka dipaksa meminum air neraka yang sedang mendidih dan sangat
panas menghancurkan. Jadi tidak cukup hanya disiramkan ke atas kepala
mereka, namun al-hamim (air neraka yang sedang mendidih dan sangat
panas) tersebut diminumkan kepada mereka sehingga usus-usus mereka
terpotong-potong, tercabik-cabik dan hancur berantakan. Ya Allah,
jauhkan kami dari siksa neraka!. Sesungguhnya panasnya api neraka
Jahannam tidak tertandingi. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mengabarkan, panasnya lebih dari 70 kali dari panasnya api dunia yang
paling panas. Satu contoh permisalah yang tak mungkin bisa menyamai
dengan neraka. Seandainya kita dipaksa meminum secangkir kopi atau teh
yang sedang mendidih dengan segera, apa yang akan terjadi? Lidah dan
mulut kita akan melepuh, dan boleh jadi usus kita juga akan meradang dan
putus. Lalu bagaimana kalau yang diminumkan adalah air neraka yang
sedang mendidih dan memiliki panas yang tak terhingga. “Orang yang
kekal dalam neraka dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga
memotong-motong ususnya?” Coba bayangkan keadaan ahli neraka yang
dijelaskan ayat ini! karenanya benar-lah sabda Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, “Kalau kalian tahu apa yang aku ketahui, pasti kalian akan
sedikit tertawa dan banyak menangis.” Masalahnya, kita tidak mengetahui
sebagaimana yang diketahui oleh beliau shallallahu 'alaihi wasallam.
Allah Subhanahu wa Ta'ala menggambarkan tentang tikar dan selimut ahli
neraka, لَهُمْ مِنْ جَهَنَّمَ مِهَادٌ وَمِنْ فَوْقِهِمْ غَوَاشٍ
“Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada
selimut (api neraka).” (QS. Al-A’raf: 41) dari bawah penghuni neraka ada
tikar yang terbuat dari api neraka, sedangkan dari atasnya mereka
diselimuti dengan selimut dari neraka juga. Dari sini, dapat kita
padukan dengan ayat-ayat yang lain, bahwa para penghuni neraka akan
dipakaikan baju dari aspal neraka yang lalu dibakar, tikar dari neraka,
selimut dari neraka, dan juga cambuk (martil) dari besi. Pada ayat
lain, Allah Ta’ala menyebutkan tentang angan-angan para penghuni neraka,
yaitu kematian. Mereka ingin sekali mati sehingga tidak merasakan adzab
neraka yang maha dashsyat. Hal ini sebanding dengan angan-angan mereka
di dunia, yaitu mereka berangan dan berhayal dapat hidup seribu tahun
atau lebih. Mereka sangat cinta kepada kehidupan dunia. Sedangkan di
akhriat mereka sangat-sangat berharap bisa mati. Kita berlindung kepada
Allah dari menjadi bagian orang-orang kafir. وَالَّذِينَ كَفَرُوا
لَهُمْ نَارُ جَهَنَّمَ لَا يُقْضَى عَلَيْهِمْ فَيَمُوتُوا وَلَا
يُخَفَّفُ عَنْهُمْ مِنْ عَذَابِهَا “Dan orang-orang kafir bagi mereka
neraka Jahanam. Mereka tidak dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak
(pula) diringankan dari mereka adzabnya.” (QS. Faathir: 36) Yakni, dia
tidak mati dan tidak akan diringankan adzabnya. Berbeda dengan siksa
manusia di dunia, berapa tahun dan seberapa hebat mereka menyiksa sesama
manusia? Penyiksanya bisa bertaham menyiksa paling hanya satu atau dua
jam secara berturut-turut lalu istirahat. Pun dia masih butuh makan,
minum, buang air dan kebutuhan lainnya sehingga siksa akan berkurang
atau dihentikan sementara. Dan ujung dari siksaannya adalah kematian.
Sedangkan di neraka, adzab tidak akan dihentikan barang sejenak, karena
yang menyiksa adalah para malaikat yang sudah Allah bekali dengan
kekuatan luar bisa dan sangat menyeramkan. Mereka tidak mengenal lelah
atau capek sehingga tidak ada istirahat dari siksa bagi penghuni neraka.
Setiap detik, setiap menit dan setiap jam penghuni neraka disiksa tanpa
henti dan mereka tidak bisa mati. “Setiap kali kulit mereka hangus,
Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan
adzab.” (QS. Al-Nisa’: 56) Ahli neraka ingin sekali mati sehingga
tidak merasakan adzab neraka yang maha dashsyat Hal ini sebanding dengan
angan-angan mereka di dunia, yaitu mereka berangan dan berhayal dapat
hidup seribu tahun atau lebih. Karena itulah, wahai saudaraku seiman,
kita harus senantisa mengingat akan neraka, berlindung kepada Allah
'Azza wa Jalla dari siksa neraka yang luar biasa. Di dalamnya tidak ada
kematian, sebagaimana Allah kisahkan tentang permintaan penghuni neraka
kepada Malaikat Malik sang penjaga neraka, وَنَادَوْا يَا مَالِكُ
لِيَقْضِ عَلَيْنَا رَبُّكَ “Mereka berseru: "Hai Malik, biarlah Tuhanmu
membunuh kami saja".” (QS. Al-zukhruf: 77) Maka Malikat Malik
menjawab, "Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini). Sesungguhnya Kami
benar-benar telah membawa kebenaran kepada kamu tetapi kebanyakan di
antara kamu benci pada kebenaran itu.” (QS. Al-Zukhruf: 77-78)
Sesungguhnya siksa neraka jahannam tidak bisa dibayangkan.
Kedahsyatannya melebihi dari setiap gambaran manusia tentang berat dan
dahsyatnya siksa, “Maka pada hari itu tiada seorang pun yang menyiksa
seperti siksa-Nya,” (QS. Al-Fajr: 25). Tidak seorang pun yan menyiksa
bisa menyamai siksa Allah Subhanahu wa Ta'ala. Maka bagi setiap
mukmin agar merenungi ayat-ayat tersebut dan sering membaca
keterangan-keterangan tentang neraka, . . . agar hati ini takut dan
khawatir terhadapnya. Sehingga dia akan bertakwa kepada Allah dan
menjauhi segala laranganNya. Sesungguhnya masih banyak ayat lain yang
menceritakan tentang kengerian dan dahsyatnya siksa neraka. Maka bagi
setiap mukmin agar merenungi ayat-ayat tersebut dan sering membaca
keterangan-keterangan tentang neraka, minimal satu bulan sekali. Kalau
bisa, lebih banyak dari itu, agar hati ini takut dan khawatir
terhadapnya. Sehingga dia akan bertakwa kepada Allah dan menjauhi segala
laranganNya. Kemaksiatan ditinggalkan sedangkan kewajiban dijalankan
dengan semestinya. Ya Allah kami berlindung kepada-Mu dari siksa neraka
dan segala hal yang bisa mendekatkan kepadanya dari perkataan dan
perbuatan. Ya Allah peliharalah kami dari siksa neraka, sungguh kami
tidak sanggup menahannya dan kuasa menjalaninya. Amin, ya Rabbal a’lami
Tidak ada komentar:
Posting Komentar